Liem, Michaella Jeanne

Tak ada jalan 'tuk bawa dirimu ke dalam kebahagiaan, namun berjalanlah 'tuk temukan kebahagiaan dalam dirimu.Karakter Fiksi yang di goreskan oleh Owen-REX. -2022-

Data mengenai dirinya

NamaMichaella Jeanne Liem
PanggilanJeane
Umur17 tahun
Tempat tanggal LahirSurabaya, 14 Juli 2005
Tinggi Badan168 cm
Berat badan42 kg
JenjangKuliah / Mahasiswa
SekolahUniversitas Kristen Petra
JurusanTeknik Arsitektur

Berdarah blasteran Tionghoa dan Jepang.

Jeanne lahir dan di besarkan di Kota Pahlawan; Surabaya bersama dengan kedua kakaknya. Ayahnya merupakan warga negara Indonesia berdarah Tionghoa, sedangkan ibunya berdarah Jepang yang telah menetap di Indonesia.

Michaella Jeanne Liem,

atau yang kerap di sapa dengan sebutan Jeanne untuk asmanya. Tak inginkan tiap insan panggil "Mik" , "Mikael" ataupun yang lainnya, sebab panggilan "Jeanne" (Jean) sudah cukup untuk membuatnya tolehkan kepala.

Pergi ke Gereja setiap hari Minggu,

atau beribadah di hari Sabbat; merupakan kegiatan yang di ajarkan oleh kedua orang tuanya sejak dini. Jeanne kerap melakukan pelayanan di bidang garda depan dan juga menjadi bagian dari panggung penyanyi di gerejanya.

Jurusanku, Hobiku

Puan berzodiac Cancer ini juga menyukai seni, termasuk juga seni lukis. Namun, demi masa depan yang lebih cerah (katanya) ia memilih 'tuk salurkan seninya di bidang desain pembangunan.

Personalisasi

Ceria, atau bisa di sebut dengan cheerful

Puan surai toska ini merupakan sosok yang ceria. Ia kerap tersenyum bilamana berjumpa dengan orang lain. Candaan juga tak jarang luput dari bilah ranumnya.


Seenaknya sendiri

Merupakan efek dari lahirnya Jeanne sebagai bungsu dari tiga bersaudara; membuat dirinya jarang mengalah pada orang lain dan juga saudara saudaranya. Terkadang sifatnya masih seperti anak kecil.


Rendah Hati

Meski terlahir di lingkungan Crazy Rich Surabaya dan juga dengan kemampuan Multutalent tak membuat dirinya merasa lebih unggul dan sombong.

Usil

Tak jarang juga ia berlaku usil terhadap teman temannya, dan sering kedapatan juga dirinya turut andil bila teman temannya sedang mengusili satu sama lain. Namun ia juga dapat bersikap jaim di saat tertentu.


Latar Cerita

Lahir sebagai bungsu dari tiga bersaudara, membuat Jeanne kerap paling di manja di antara dua kakaknya. Kedua orangtuanya seringkali bersikap protektif dengan nya sejak dini.Apapun yang terucap dari keinginannya, dengan mudah jua di berikan oleh kedua orangtuanya.Sejak kecil juga, Jeanne selalu memperoleh banyak ilmu; tak hanya ilmu pelajaran, namun ilmu mengenai pelatihan otak kananpun ia dapatkan jua. Sewaktu ia menduduki tingkat Sekolah Dasar, ibunya mengajarinya untuk bermain piano dan juga berdansa. Tak perlu mengeluarkan biaya lebih, sebab Jeanne juga merupakan anak yang mudah menangkap dan mempelajari sesuatu.Nilai akademiknya juga tergolong mengesankan, hingga Jeanne tak perlu mengambil jenjang kelas di tingkat pertama saat ia memasuki bangku Sekolah Dasar. Namun, berkat kecerdasannya dan juga kemampuan multitalentnya, ia seringkali di paksa untuk andil dalam perlombaan baik di bidang akademik maupun keterampilan.Namun, dikarenakan kedua orang tuanya yang terlalu memanjakannya; mereka menjadi sangat protektif terhadap Jeanne, seperti di saat Jeanne hendak melanjutkan jenjang pendidikannya ke jenjang perkuliahan. Kedua orang tuanya tidak memberi dirinya kebebasan 'tuk melanjutkan perkuliahan di negeri lain seperti kedua kakaknya.Di situ juga membuat puan surai toska itu merasakan adanya yang kurang, yang membuat dirinya terus mencari kebebasan. Namun, dalam pergaulan yang di jalani sang empuan dirinya lebih memilih untuk bergaul dengan siapa saja; kaya-miskin, asalkan berada dalam naungan kalangan yang tak buruk-- atau kedua orangtuanya akan bertindak.Akan tetapi, Jeanne sendiri mudah merasa tak enak pada tiap insan termasuk kedua orang tuanya. Karena ingin mencari kebebasan dan juga pengalaman tambahan, ia memutuskan untuk mengambil kerja paruh waktu. Tentu saja itu mendapatkan penolakan dari kedua orang tuanya pada awalnya, namun demi mempertaruhkan pengalaman sang bungsu akhirnya ijin 'tuk melakukan apa yang di pinta pun di beri yang pada akhirnya pula itu dengan sebuah catatan, " jangan berbuat yang aneh aneh dan juga selalu melihat teman satu perkumpulan" .Jeanne yang memasuki dunia perkuliahan dini, tentunya mampu untuk membawa dirinya. Dia bisa bersikap jaim dan juga blak blakan ataupun grapyak ; semua dapat isa posisikan sebagaimana dengan lingkungan sekitar.Jeanne juga memiliki dua ekor anjing kesayangan berjenis Shiba inu yang bernama Keiko dan yang lainnya berjenis Alaskan Malamute bernama Haruka.